New York, SPNA – Volkan Bozkir, Presiden Sidang ke-75 Majelis Umum PBB (UNGA), menekankan peran vital yang dimainkan oleh Badan PBB untuk pengungsi Palestina. Ia juga menyeru peningkatan dukungan kepada lembaga tersebut sambil menunggu solusi yang tepat dan paten atas penderitaan pengungsi Palestina.
“Sejak didirikan pada tahun 1949, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), telah memberikan dukungan layanan perawatan dan darurat kepada pengungsi Palestina, yang sekarang berjumlah sekitari 5,6 juta orang”, kata Presiden UNGA.
“Mandat Badan terbaru diperbarui tahun lalu melalui Komite ini. Dan menunggu solusi yang tepat dan paten atas penderitaan pengungsi Palestina, layanan UNRWA di bidang-bidang seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan, bantuan, infrastruktur, perbaikan kamp dan tanggap darurat akan tetap penting,” katanya.
Bozkir menekankan bahwa kesenjangan keuangan berulang adalah sumber kekhawatiran. “UNRWA membutuhkan pendanaan yang dapat diprediksi dan berkelanjutan untuk memastikan stabilitas dan keamanan bagi pengungsi Palestina. Saya mendorong Anda untuk memberikan dana sukarela ini dengan murah hati dan konsisten”.
“Mencapai perdamaian di Timur Tengah telah masuk dalam agenda PBB sejak pembentukannya”, kata Bozkir. “Setelah lebih dari tujuh dekade, menyelesaikan konflik Israel-Palestina tetap menjadi kunci perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah”.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa harus terus mendukung warga Palestina dan Israel untuk menyelesaikan konflik berdasarkan PBB, hukum internasional dan perjanjian bilateral dan mewujudkan visi dua Negara yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan dalam perbatasan yang diakui, atas dasar garis pra-1967”, tambahnya.
Pejabat PBB itu juga mengatakan bahwa pekerjaan Komite ke-4 sangat penting dalam hal ini karena memainkan peran penting dalam menjaga konflik ini dan penderitaan rakyat Palestina dalam agenda internasional dan upaya Anda membantu memenuhi hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dibayangkan, termasuk untuk penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan.
(T.RA/S: PRC)