Jakarta, NPC – Kemerdekaan adalah hak yang seharusnya dinikmati oleh setiap bangsa. Oleh karena itu, penindasan yang terjadi di seluruh dunia harus dihilangkan, karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan keadilan.
Berdasarkan semangat UUD 1945, Indonesia bertekad mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.
Dukungan ini telah diperlihatkan sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno, terutama saat Konferensi Asia Afrika di Bandung. Pada kesempatan tersebut, Soekarno dengan berani menyatakan dukungannya terhadap negara-negara yang masih berjuang melawan penjajahan.
“Kolonialisme belum mati, hanya berubah bentuknya. Neokolonialisme itu ada di berbagai penjuru bumi, seperti Vietnam, Palestina, Aljazair, dan seterusnya,” terang Soekarno.
Sebaliknya, Bung Karno tidak menjalin hubungan dengan Israel, bahkan surat resmi yang dikirim oleh Israel untuk membuka perwakilan diplomatik di Indonesia tidak pernah direspons olehnya.
Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menunjukkan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.
Ia dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menentang pembentukan negara Palestina.
Jokowi menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak dapat diterima.
“Harus tegas ini disampaikan dan saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel (Benjamin) Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two-state solution—solusi dua negara,” kata Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza, yang menyebabkan korban jiwa dan puluhan orang terluka. Dia menambahkan bahwa daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel telah terlalu panjang.
Presiden Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza, yang menelan korban jiwa dan menyebabkan puluhan orang terluka. “Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” ujar dia.
Sumber: rri.co.id