Gaza, NPC – Menteri PBB Urusan Hak Pangan Michael Fakhri menyatakan bahwa krisis di Sektor Gaza tak tertandingi di dunia, dan dirinya menyerukan agar Israel diadili atas kejahatan perang dan genosida.
Dalam pernyataan kepada Al Jazeera, Fakhri menambahkan bahwa ada upaya dari pemerintah untuk memasukkan bantuan, tetapi tidak ada tindakan nyata.
Menteri PBB itu menunjukkan bahwa sekutu Israel bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, dan mencatat bahwa ada penargetan terhadap pekerja kemanusiaan dan hambatan terhadap bantuan.
Fakhri mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem internasional.
“Saya tidak percaya pada Dewan Keamanan, karena resolusinya mungkin tidak dilaksanakan atau ditolak dengan veto,” tuturnya.
Sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober lalu, Amerika Serikat telah menggunakan hak veto di Dewan Keamanan tiga kali terhadap proyek resolusi untuk gencatan senjata.
Israel Bertanggung Jawab Penuh
Sebelumnya, surat kabar Inggris The Guardian mengutip Fakhri yang mengatakan bahwa Israel tidak hanya menargetkan warga sipil, tetapi juga mencoba menghancurkan masa depan rakyat Palestina dengan menyakiti anak-anak mereka.
Seorang pejabat tinggi PBB di bidang bantuan kemanusiaan menyatakan di hadapan Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (21/4/2024), bahwa paling sedikit 576.000 orang di Gaza, yang setara dengan seperempat populasi, berada di ambang kelaparan.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa Israel dengan sengaja membuat rakyat Palestina kelaparan dan harus dipertanggungjawabkan atas kejahatan perang dan genosida. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa keseluruhan negara Israel bersalah, bukan hanya individu atau pemerintah saat ini.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan dahsyat ke Gaza, yang telah menewaskan sekitar 30.000 orang, kebanyakan anak-anak dan perempuan. Sistem kesehatan di Gaza telah hancur, dan banyak orang terpaksa hidup di tenda atau di jalanan.
Mayoritas penduduk Gaza, yang berjumlah 2,2 juta orang, terancam kelaparan. Hal ini diperparah oleh pembekuan dana dari beberapa negara donor, terutama Amerika Serikat, ke Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan juga oleh blokade Israel yang menghambat masuknya bantuan kemanusiaan.
Beberapa hari lalu, PBB dan badan-badan internasional terkait telah memperingatkan bahaya kelaparan yang mengancam penduduk Gaza, terutama di wilayah utara.
Sumber: aljazeera.net/