Gaza, SPNA – Tentara Israel menangkap beberapa pejabat tinggi Hamas dalam serangan yang terjadi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, pada Kamis dini hari (12/12/2019). Penangkapan itu merupakan langkah antisipasi persiapan perayaan ulang tahun Hamas yang jatuh pada akhir pekan ini.
Hamas didirikan pada 14 Desember 1987, oleh Sheikh Ahmed Yassin, yang dibunuh oleh Israel pada tahun 2004.
Kali ini, pasukan Israel menangkap mantan anggota Dewan Legislatif Muhammad Jamal Al-Natshah, mantan menteri Issa Al-Jabari, Sheikh Abd Al-Khaleq Al-Natshah, Sheikh Jawad Bahr Al-Natshah, Mazen Al-Natshah, dan Omar Al-Qawasmi, kantor berita Ma’an Palestina melaporkan.
Penangkapan juga terjadi di tengah diskusi yang sedang berlangsung tentang perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Juru bicara Hamas, Adbel Latif Al-Qanou mengatakan kepada situs berita yang bermarkas di Gaza, Sawa, bahwa penangkapan itu merupakan “upaya gagal dalam menyakiti kaum muda dan menghancurkan Hamas dan kepemimpinannya.”
Dia menekankan bahwa “penangkapan ini tidak akan menghentikan peran mereka untuk menghadapi rencana pendudukan” dan bahwa “penangkapan dan penculikan adalah salah satu alat paling penting bagi rezim pendudukan dalam melakukan upaya ini.”
Akibatnya, Israel juga bersiap untuk menghadapi protes di sepanjang Tepi Barat dan pagar perbatasan Gaza yang diduduki. Mereka pun memutuskan untuk memperkuat pasukan di berbagai daerah sebagai persiapan akan pecahnya kerusuhan yang diperkirakan dalam beberapa hari mendatang, media berbahasa Ibrani Channel 12 melaporkan.
Awal tahun ini, Hamas dan Israel mencapai gencatan senjata yang ditengahi Mesir setelah terjadi baku tembak. Namun, Tel Aviv sejak itu telah melanggar gencatan senjata beberapa kali dengan melakukan serangan udara terhadap atas Gaza.
Great March of Return ysng digelar pada Jumat lalu telah menyaksikan demonstrasi oleh ribuan warga Palestina di sepanjang perbatasan Gaza setelah tiga minggu absen.
Setidaknya 14 warga Palestina terluka oleh tembakan Israel, empat di antaranya dengan tembakan langsung, menurut kementerian kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu.
(T.RA/S: MEMO)