Gaza, NPC – Pihak berwenang Israel, pada Senin (01/01/2024), memutuskan untuk menutup sejumlah pemukiman di utara Israel mulai pukul enam pagi hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penutupan ini dilakukan karena takut akan kemungkinan perang dengan Hizbullah Lebanon.
Juru bicara pemerintah kota Kiryat Shmona mengatakan bahwa berdasarkan penilaian kondisi terkini pemerintah memutuskan untuk menutup sejumlah besar pemukiman di utara, yang berbatasan langsung dengan Lebanon.
Dewan Regional di pemukiman Galilea Atas, yang berjarak 4 kilometer dari perbatasan dengan Lebanon, mengumumkan bahwa mulai pukul 06.00 pada hari Senin, jalan-jalan di wilayah tersebut akan mulai ditutup. Langkah-langkah ini muncul karena ketakutan akan serangan Hizbullah Lebanon.
Dua rudal yang ditembakkan dari kawasan selatan Lebanon Selatan, pada Minggu kemarin, mendarat di kawasan Moshav Margaliot di kota Kiryat Shmona, utara Israel. Radio Tentara Israel mengatakan bahwa sirene terdengar di wilayah Galilea Barat di utara Israel.
Sebelumnya, Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan serangan pendahuluan terhadap Hizbullah. Joe Biden memperingatkan konsekuensi memprovokasi perang regional berskala luas.
Sementara itu, kantor Benjamin Netanyahu membantah bahwa Joe Biden telah meyakinkannya untuk tidak menyerang Hizbullah, dan menekankan bahwa ia telah memutuskan untuk meraih kemenangan di wilayah selatan terlebih dahulu.
Hizbullah memperingatkan akan merespons dengan keras jika Israel memutuskan untuk meningkatkan agresinya terhadap Lebanon. Selama berminggu-minggu, Hizbullah telah menyerang berbagai situs militer Israel yang berbatasan dengan selatan Libanon untuk membalas perlakukan Israel yang membombardir Jalur Gaza. Tel Aviv mengancam akan melakukan operasi militer untuk menghancurkan Hizbullah di selatan Lebanon.
Perbatasan antara Lebanon dan Israel telah mengalami ketegangan dan baku tembak antara tentara Israel dan Hizbullah sejak Israel membombardir Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Sementara itu, Israel hingga saat ini masih terus membombardir dan melancarkan serangan darat di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Sabtu (30/12)/2023, mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 21.672 orang dan lebih 65.165 lainnya mengalami luka-luka, di mana manyoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.
(T.FJ/S: RT Arabic)