Jalur Gaza, NPC – Nusantara Palestina Center (NPC) memberikan hadiah berupa kedai kopi cinta Indonesia kepada seorang perempuan berusia 58 tahun yang berprofesi sebagai pedagang kopi di pinggir jalan di Deir Balah, Gaza bagian tengah.
Wanita Palestina yang sudah berumur itu berdagang kopi untuk menghidupi keluarganya yang berjumlah 9 orang. Ia sudah menekuni pekerjaannya itu selama 15 tahun lamanya.
Bermula saat Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim atau yang lebih akrap disapa Bang Onim mendistibusikan bantuan selimut hangat ke wilayah Khan Yunis, Gaza selatan dan melewati jalan raya di tepian pantai, terlihat dari kejauhan pemandangan menarik perhatiannya. Terdapat seorang lansia menunggu di sebuah kedai kopi lusuh. Pikir Bang Onim, mungkin wanita lanjut usia itu sedang menanti angkutan karena di Palestina tak mungkin seorang wanita jualan kopi atau menjaga warung, dan Bang Onim pun menyempatkan diri untuk mampir dan memesan kopi. Wal-hasil, ternyata kedai kopi tersebut milik seorang Muslimah itu dan ia pun yang menyediakan kopi dengan tangannya sendiri.
Usai menikmati segelas kopi tersebut, Bang Onim bergegas membayarnya dan pergi. Qadarallāh, dalam perjalanan pulang ke Gaza City, laki-laki kelahiran Galela, Halmahera Utara itu kehilangan dompetnya. Ia pun kembali menuju kedai kopi milik wanita tua itu untuk mencari dompetnya yang ia pikir terjatuh di sana.
Dalam dompetnya itu berisikan surat-surat berharga seperti SIM DKI Jakarta, SIM Palestina, kartu ATM, uang sebesar 200 dolar dan 800 Seqel atau totalnya sekitar Rp.6 juta rupiah, dan dokumen penting lainnya.
Setibanya di kedai lusuh tersebut, sang nenek bergegas mengambil sesuatu yang ia simpan di rak kedai kopi miliknya dan menghampiri Bang Onim dengan segera dan menyerahkan dompetnya.
“Dompet antum ketinggalan dan saya tadi memanggil akan tetap antum terburu-buru naik mobil dan pergi, silahkan diperiksa kembali barangnya, saya hanya memindahkan untuk mengamankan saja,” ujar sang nenek kepada Bang Onim sembari menyerahkan dompet.
Dompet berisi uang jutaan rupiah itu diselamatkan nenek itu dan isinya masih utuh, tak kurang sepersen pun. Sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi kepada sang nenek, Abdillah Onim memberikan tiga lembar uang kertas seniali 600 Seqel, atau nilainya sekitar Rp. 2 juta rupiah lebih kepada nenek itu. Namun Māsyā Allāh, nenek tersebut menolaknya dan berkata bahwa itu sudah menjadi amanahnya untuk mengamankan dompet dan isinya.
Dengan rasa haru, Abdillah Onim mencoba kembali meyakinkan sang nenek agar bisa menerima pemberian tersebut, bahwa hadiah yang diberikan adalah berasal income youtube Abdillah Onim Daily, mohon untuk diterima. Dengan tangan gemetar sang nenek pun memberanikan diri mengulurkan tangan dan menerima uang itu. Sang nenek berlinangkan air mata, merasa sangat tersentuh dan penuh suka cita.
“Ya akhi, demi Allah saat ini kami tidak memiliki apa-apa di rumah untuk kami makan, jualan kopi saya pun baru anda pertama pembeli, demi Allah ini pertama kali tangan ini memegang uang sebesar ini,” kata sang nenek dalam kondisi terbata-bata dan bersujud syukur di depan gerobak kedai kopi lusuh itu.
Kedai kopi tersebut menjadi sumber penghasilan utama bagi sang nenek dan 9 anaknya di rumah. Nenek itu hanya mampu menghasilkan 1,4 dolar perhari atau senilai dengan Rp.20.000,00. Harga segelas kopi di kedai Umm Muhammad sebesar Rp. 3.000,00. atau satu Seqel.
Sebagai bentuk kepedulian sosial antar sesama, NPC memberikan modal topang UMKM untuk pedagang duafa dengan membangunkan kedai kopi beserta isinya untuk Umm Muhammad. Rencananya kedai tersebut akan diberi nama Kedai “Kopi Cinta Indonesia.” Selain sebuah kedai lengkap dengan perabotannya, NPC juga memberikan bantuan kopi, gula, dan bahan lainnya untuk berjualan.
Satu hari pasca penyerahan kedai kopi baru yang diberi nama “Kopi Cinta Indonesia atau KCI” dan diramaikan dengan hiasan bendera Indonesia, kedai kopi itu pengunjungnya membludak. Kini kedai KCI itu dalam sehari meraup 30 syeqel atau 9 dolar, senilai dengan Rp. 129.000 per hari.
Sang nenek melibatkan anak dan suaminya untuk membantunya bekerja di KCI melayani pelanggan yang membludak.
Sang nenek Palestina, Umm Muhammad mengucapkan banyak terima kasih kepada Muslimin di Indonesia khususnya para donatur sahabat NPC yang benar-benar peduli nasib rakyat Palestina.
“Semoga kedai KCI ini dapat menopang perekonomian pedagang duafa di Palestina, terima kasih saya untuk seluruh donatur NPC,” kata Bang Onim di Gaza, Palestina.
Untuk misi kemanusiaan di Gaza, NPC mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung segala bentuk usaha dan kegiatan kemanusiaan untuk bangsa Palestina. Hanya dengan Rp. 20.000,00 berarti sudah turut membatu aksi kemanusiaan di Palestina.
Untuk kemanusiaan, mari hadirkan yang terbaik.
__
Nomor Rekening Dukungan Kemanusiaan Rakyat Palestina:
#Syariah Mandiri 7129 5596 88
#BNI Syariah 6900 0090 97
#BNI 6900 0900 89
#BRI 0442 0100 1313 307
#BCA 1656 0095 95
#Syariah Mandiri 7129 5594 75 (Khusus Yatim)
#Syariah Mandiri 7139 7644 92 (Peduli Negeri)
Semua A.n: Nusantara Palestina Center
Konfirmasi: https://bit.ly/callcenterNPC
Info program bantuan Kemanusiaan, Kantor pusat NPC Jakarta. Call Center: 021-8778 8187. Hp/Wa: 0811 99 444 96(NPC).
Aktivitas Sosial Kemanusiaan: www.blog.npc.id/