Gaza, NPC – Sejumlah negara dan organisasi internasional, pada Jumat malam (05/08/2022), mengutuk keras agresi Israel yang terjadi di Jalur Gaza, yang dilakukan pada Jumat sore hingga malam hari, yang menargetkan komandan kelompok perlawanan Jihad Islam dan penduduk sipil.
Qatar, pada Jumat malam, menyatakan kutukan dan kecaman keras atas agresi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Kementerian Luar Negeri Qatar menekankan perlunya masyarakat internasional untuk bertindak segera mungkin untuk menghentikan serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap penduduk sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan kembali sikap tegas Qatar yang mendukung keadilan bagi perjuangan Palestina, hak-hak sah rakyat Palestina, dan pembentukan negara merdeka berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengutuk keras agresi “brutal” otoritas pendudukan Israel di Jalur Gaza, dan pembunuhan pemimpin kelompok perlawanan Jihad Islam dan pembunuhan penduduk sipil Palestina yang tak berdaya. Ia menggambarkan tindakan otoritas pendudukan Israel sebagai tindakan kriminal dan provokatif.
Nasser Kanaani menambahkan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan, dan harus menanggung konsekuensi atas agresi terhadap Palestina.
Islamic Action Front (partai terbesar Yordania) menyerukan langkah politik untuk mendukung rakyat Palestina dan Jalur Gaza, yang menjadi terus menjadi sasaran agresi kejam Israel. Partai Islamic Action Front mengutuk agresi terang-terangan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan sikap diam internasional terhadap kejahatan pendudukan.
Partai Islamic Action Front meminta pemerintah Arab untuk mengambil tindakan tegas segera mungkin dan mendesak otoritas pendudukan Israel untuk melanjutkan praktik kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.
Islamic Action Front mendesak rakyat Yordania, masyarakat Arab dan Islam lainnya, untuk mendukung rakyat Palestina, kelompok perlawanan Palestina dalam menghadapi agresi Zionis Israel, dan berupaya untuk melakukan segala cara yang memungkinkan.
Pada Jumat malam, dua organisasi hak asasi manusia internasional juga mengutuk agresi yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel di Jalur Gaza.
Sementara itu, sebuah organisasi sipil yang berbasis di London, Palestine Solidarity Campaign (PSC), mengatakan bahwa Israel kembali membom Gaza.
“Gaza telah berada di dalam blokade ilegal selama lima belas tahun, dan tindakan (Israel) telah menciptakan kondisi yang tidak manusiawi bagi penduduk Gaza,” sebut PSC.
PSC meminta pemerintah Inggris untuk menghentikan ekspor senjata ke otoritas pendudukan Israel.
“Meskipun ada berbagai catatan pelanggaran hukum internasional yang biadab, Inggris tidak hanya tidak menjatuhkan sanksi terhadap Israel, tetapi juga secara teratur menyetujui ekspor teknologi militer dan senjata ke sana,” kata PSC.
Lembaga hak asasi manusia yang berbasis di Swiss, Defence for Children, menyoroti meninggalnya gadis Palestina yang baru berusia 5 tahun, Alaa Abdullah Riyad Qaddoum, akibat pemboman yang dilakukan Israel di Kota Gaza.
“Kami memantau laporan yang menunjukkan adanya korban wafat dan luka-luka anak-anak Palestina di Jalur Gaza, akibat dari serangan udara Israel,” kata Defence for Children melalui akun media sosial.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan sebanyak 10 penduduk Palestina meninggal dunia, termasuk seorang balita berusia lima tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun. Sementara itu, sebanyak 65 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara yang diluncurkan oleh pesawat tempur Israel di Jalur Gaza.
(T.FJ/S: Palinfo)