Ramallah, NPC – Mohammad Shtayyeh menyerukan penyelidikan internasional yang independen atas dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan di penjara-penjara Israel.
Perdana Menteri Palestina Palestina tersebut, Selasa (20/02/2024), menyatakan bahwa berdasarkan berbagai bukti foto dan saksi, yang didokumentasikan oleh lembaga-lembaga Palestina dan internasional, menunjukkan tanpa ada keraguan bahwa sejumlah perempuan menjadi sasaran eksekusi lapangan, mengalami perlakuan tidak manusiawi, perampasan kebutuhan dasar seperti kesehatan, makanan, dan air. Selain itu, perempuan Palestina mengalami berbagai bentuk kekerasan seksual, Maannews melaporkan.
Dia juga menyambut baik pernyataan dari sejumlah pakar internasional independen yang diterbitkan oleh PBB. “Keberanian mereka dalam mendukung keadilan dan kebenaran meskipun mendapat tekanan dari pihak Israel adalah tindakan yang patut dipuji.”
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Israel memiliki tanggung jawab untuk mendukung hak hidup, keamanan, kesehatan, dan martabat perempuan Palestina.
Dalam hal ini, penting untuk memastikan bahwa tidak ada perempuan yang menjadi sasaran kekerasan, penyiksaan, perlakuan buruk, atau perlakuan yang merendahkan martabat, termasuk kekerasan seksual.
Para ahli menyerukan agar segera dilakukan penyelidikan independen, objektif, komprehensif, dan efektif atas tuduhan penganiayaan terhadap perempuan Palestina yang dilakukan prajurit Israel.
Tuduhan tersebut diprediksi akan menjadi pelanggaran serius terhadap hukum dan HAM dan dapat mencapai tingkat kejahatan serius berdasarkan hukum pidana internasional yang dapat dituntut berdasarkan Statuta Roma.
(T.RS/S:Maannews)