Gaza, NPC – Badan kemanusiaan PBB, OHCA, mengatakan bahwa kini terdapat “kebutuhan mendesak untuk mendirikan pusat stabilisasi di Rafah untuk merawat anak-anak yang menderita kekurangan gizi parah” karena kota tersebut mengalami “meningkatnya kerawanan pangan” dan “pembatasan masuknya bantuan”.
Pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengonfirmasi bahwa pemerintah Israel masih memblokir tepung – makanan pokok penting bagi warga Palestina – untuk memasuki Jalur Gaza.
Perlu diketahui bahwa Rafah merupakan satu-satunya wilayah terakhir yang bisa didatangi oleh warga Palestina Gaza untuk menghindari dari serangan genosida yang dilakukan oleh Israel. Lebih dari satu juta pengungsi sekarang ini bertahan di bawah tenda-tenda pengungsian sementara di wilayah yang berbatasan dengan Mesir tersebut.
Laporan menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak akan menghentikan operasi “pemusnahan massalnya” sebelum menguasai seluruh Gaza. Termasuk Rafah. Jika hal ini benar terjadi, maka diprediksi akan ada korban yang tewas di pihak warga Palestina dalam skala yang besar.
(T.HN/S: Aljazeera)