Bari, SPNA – Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, menolak setiap rencana perdamaian di Timur Tengah yang hanya menguntungkan sebelah pihak. Ia memperingatakan bahwa perdamaian seperti itu hanya akan menimbulkan masalah baru.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidatonya di depan para pendeta dari Timur Tengah dan Mediterania Timur yang hadir dalam sebuah konferensi di Kota Bari, Italia, Minggu (23/02/2020).
Dalam pertemuan yang bertajuk “Mediterania: Batas Perdamaian” tersebut Fransiskus mengatakan, “Kita tidak boleh melupakan pertikaian yang tidak pernah selesai antara Palestina dan Israel.”
Ia mengajak para petinggi agama untuk memikirkan peran yang dapat disumbangkan untuk perdamaian di Timur Tengah.
Sebelumnya Paus berumur 83 tersebut pernah mengeluarkan kecaman terhadap Amerika Serikat yang memindahkan Kedutaan Besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ketika ia mengajak semua pihak untuk menghormati resolusi PBB yang berlaku.
Dikutip dari Youm7, Kepala Gereja Katolik tersebut berangkan menuju Italia pada hari Minggu. Di sana ia telah ditunggu oleh sekitar 50 pendeta yang datang dari sembilan belas negara.
Topik lainnya yang disampaikan dalam pertemuan tersebut di antaranya imigrasi ilegal, pengangguran, pertukaran kebudayaan, dan perdamaian.
Presiden Amerika, Donald Trump akhir Desember lalu akhirnya mengumumkan draf perdamaian Israel-Palestina yang telah disebarkan opininya sejak setahun sebelumnya. Sebagaimana prediksi, draf yang dikenal dengan sebutan Deal of The Century itu hanya menguntungkan Israel, yang berstatus anak kandungnya Negara Paman Sam tersebut.
Salah satu poin penting, Israel berhak menguasai seluruh Yerusalem termasuk di dalamnya Masjid Al-Aqsa. Jika disetujui, Amerika dan sejumlah negara lainnya akan ikut membantu Palestina membangun kembali negara mereka yang porak poranda akibat perang.
(T.HN/S: Ramallah)