Ramallah, NPC – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, pada Selasa (22/03/2022), meminta masyarakat internasional untuk melakukan upaya serius dalam menekan Israel agar menghentikan pemotongan dana Palestina dan mengembalikan dana yang mereka tahan.
Hal ini disampaikan Shtayyeh ketika menerima delegasi eksekutif Bank Dunia di kantor pemerintahannya di Ramallah. Shtayyeh juga memuji dukungan Bank Dunia dan upayanya dalam mendukung pembangunan Palestina, termasuk pembangunan sejumlah proyek vital.
“Pentingnya fokus pada proyek-proyek pendukung yang berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran, terutama dari kalangan lulusan universitas,” sebut Shtayyeh.
Ia meninjau upaya yang dilakukan Bank Dunia dalam mempersiapkan agenda reformasi administrasi dan keuangan di banyak sektor.
“Upaya ini harus disertai dengan tekanan internasional yang serius terhadap Israel untuk menghentikan pemotongan yang tidak adil Israel dari dana (Palestina) kami, mengembalikan dana yang ditahan, dan melanjutkan dukungan internasional bagi Palestina, yang berkontribusi dalam menghentikan krisis keuangan yang sedang kita alami,” ungkap Shtayyeh.
Ia menyatakan bahwa perbaikan kondisi ekonomi dan kehidupan sosial membutuhkan solusi politik agar lebih efektif.
Berdasarkan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina pada 1990-an, otoritas pendudukan Israel memungut pajak atas nama Palestina, yang biasanya diserahkan kepada otoritas Palestina setiap bulan, di mana nilai dari pajak tersebut melebihi setengah dari anggaran Palestina. Penahanan dan pemotongan dana pajak Palestina yang dipungut Israel dilakukan dengan dalih dana tersebut mengalir kepada militan dan keluarga para pejuang Palestina.
(T.FJ/S: RT Arabic)