Yerusalem, SPNA – Menteri Keamanan Umum Israel, Amir Ohana, Ahad (26/07/2020), mengungkapkan bahwa aksi protes menuntut pengunduran diri PM Benyamin Netanyahu, yang saat ini sedang meluas di Israel, bisa menyebabkan “pertumpahan darah”.
Ribuan pengunjuk rasa, Sabtu (25/07/2020), berdemonstrasi menentang pemerintahan Netanyahu. Beberapa dari mereka diamankan oleh pihak kepolisian.
Berbicara kepada Radio Publik Kan, Ohana menganggap penutupan jalan sebagai “bentuk kekerasan.” Ia khawatir, “kebencian akan meningkat.”
Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Netanyahu karena kasus korupsi dan kemerosotan kondisi ekonomi negara itu selama masa pandemi COVID-19.
Di Yerusalem Barat, polisi Israel menangkap seorang tersangka yang dituduh menyerang seorang demonstran dengan botol kaca. Sementara dalam insiden lain, bentrokan antara demonstran dan kontra-demonstran menyebabkan seorang pria tertusuk dan cidera, menurut surat kabar Times of Israel.
Pejabat Israel lainnya juga mengutuk berurusan dengan para pengunjuk rasa, termasuk mitra Netanyahu dalam pemerintahan dan Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Protes anti-Netanyahu meletus dua bulan lalu dan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menuntut pengunduran dirinya atas tuduhan penyuapan, pelanggaran kepercayaan dan tiga kasus korupsi lainnya.
(T,RA/S: Anadolu Agency)