Gaza, NPC – Di tengah konflik yang tak berkesudahan dan tantangan iklim yang semakin meruncing, masyarakat Palestina telah terjerat dalam krisis air bersih yang mengancam nyawa mereka.
Pendudukan Israel selama bertahun-tahun telah menyulitkan warga Palestina dalam mendapatkan akses ke air bersih yang sangat mereka butuhkan.
Kontrol Israel atas mayoritas sumber daya air tawar di Tepi Barat yang diduduki telah menyebabkan pasokan air menjadi langka bagi masyarakat Palestina.
Lebih buruk lagi, di Gaza, blokade yang berlangsung selama 16 tahun dan serangkaian operasi militer telah menyebabkan pasokan air menjadi sangat terganggu. Diperkirakan sekitar 97 persen pasokan air di Gaza tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Kondisi semakin parah dengan semakin menipisnya satu-satunya sumber air tawar di Gaza, yaitu Akuifer Pesisir. Akibat eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran limbah, akuifer ini tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam situasi yang genting ini, naiknya suhu dan permukaan laut hanya menambah kesulitan hidup bagi warga Palestina.
Dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup, masyarakat Palestina menghadapi dua musuh besar, yakni pendudukan yang merampas hak akses mereka terhadap air bersih dan krisis iklim yang membuat situasi semakin terpuruk. Tanpa upaya konkret dan bantuan dari masyarakat internasional, krisis air di Palestina mengancam untuk menjadi bencana kemanusiaan yang tak tertahankan.
Sumber: aljazeera.com/