Gaza, SPNA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza kembali mengumumkan kekurangan obat-obatan. Dikutip dari media lokal Palestina, Qudspress, Otoritas Kesehatan Gaza mengaku persediaan obat-obatan sudah di bawah garis merah.
Penyataan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers, Senin (10/08), di Kota Gaza.
Salah satu pejabat di Kemenkes, Rami Al-Ubadalah mengatakan, “Persediaan obat-obatan berada di bawah garis merah. Konsidi tersebut terjadi pasca berkurangnya 45 persen obat-obatan dan 31 alat medis yang tersedia.
Menurutnya krisis obat-obatan dan peralatan medis disebabkan oleh blokade Israel yang telah memasuki tahun ke-14. Juga oleh terhentinya pasokan kebutuhan kesehatan dari Tepi Barat sejak awal pandemi Corona.
Jika kondisi ini terus berlanjut, Al-Ubadalah mengkhatirkan pihaknya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan warga.
Blokade Israel terhadap Gaza berlangsung sejak tahun 2006, pasca kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif. Penutupan perbatasan oleh Israel menjadikan Gaza bagai penjara terbuka terbesar di dunia.
Sekretaris Jenderal PBB, Antoini Guterres pernah mengatakan bahwa Gaza tidak lagi layak ditempati menjelang tahun 2020.
(T.HN/S: Qudspress)