Al-Quds, SPNA – Gerakan Perlawanan Israel (Hamas) gelar aksi bela Masjid Al-Aqsa dan mengecam serangan berulang yag dilakukan pasukan dan penduduk Yahudi ekstremis, Kamis pagi (10/10/2019).
Aksi yang diselenggarakan di Markaz Besar PBB tersebut dihadiri sejumlah perwakilan dari faksi-faksi Palestina dan lembaga-lembaga pemerintah.
Mushir al-Masri, anggota Dewan Legislatif Palestina, mengecam pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap Al-Aqsa dan kota suci Al-Quds.
“Masjid Al-Aqsa adalah sumbu revolusi melawan musuh. Seluruh pelaggaran hukum terhadap Israel dan upaya mereka untuk merubah status qou kota Al-Quds tidak akan berlangsung selamanya. Al-Quds akan kembali ke tangan Palestina dan umat Islam”, tegasnya.
Dia juga menyerukan rakyat Palestina untuk melakukan perlawanan menghadapi penodaan Israel atas Al-Aqsa.
Sementara itu, Talal Abu Zarifa, anggota biro politik Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, mengatakan bahwa langkah politik Presiden AS Donald Trump memberikan Israel lampu hijau untuk melakukan Yahudisasi terhadap Al-Quds dan Al-Aqsa.
Sampai saat ini kota suci Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa menghadapi penodaan dan pelanggaran yang dilakukan pasukan Israel dan Yahudi ekstremis, khususnya beberapa hari terakhir dalam peringatan Yom Kippur.
Sejak Selasa lalu pasukan pendudukan Israel melakukan penjagaan ketat di Tepi Barat. Mereka menutup seluruh akses yang menghubungkan Gaza dan Tepi Barat sebagai persiapan untuk melaksanan Yom Kippur.
Puluhan ribu warga Yahudi juga dilaporan memadati tembok ratapan yang berdempetan langsung dengan Masjid Al-Aqsa untuk mengadakan ritual Talmud, I24News melaporkan.
Sementara itu Kemeneterian Luar Negeri Yordania mengecam pemerintah Israel yang menghalalkan Al-Aqsa bagi warga Yahudi dan pasukan pendudukan Israel selama pelaksaan Yom Kippur.
Yordania juga menuntut Israel untuk menghentikan pelanggaran hukum serta menghormati kedudukan Al-Aqsa sebagai situs suci bagi umat Islam dimana hal ini diakui undang-undang internasional.
(T.RS)
Nourddin El-Harazin