Yerusalem, NPC – Sebanyak tujuh penduduk Palestina, sejak 21 hingga 27 Juli 2023, meninggal dunia selama sepekan terakhir di tangan pasukan pendudukan Israel.
Sementara itu, sebanya empat gerombolan pemukim Israel mengalami luka-luka dalam 139 aksi perlawanan penduduk Palestina di Tepi Barat selama sepekan terakhir.
Selama 21 sampai 27 Juli, Pusat Informasi Palestina, Mo3ta, mendokumentasikan sebanyak 139 aksi perlawanan, termasuk di antaranya berupa 15 serangan penembakan dan satu peluncuran rudal dari Jenin.
Pemuda Palestina membakar dua instalasi dan kendaraan militer, melempar bom Molotov, dan petasan di 3 lokasi, serta menghadang serangan gerombolan pemukim Israel di 6 kawasan di Tepi Barat. Pejuang Palestina meledakkan dua bom rakitan melawan pasukan pendudukan Israel.
Sementara itu, sebanyak 59 titik konfrontasi pecah antara pemuda dan militer pendudukan Israel. Pemuda Palestina melawan dengan melakukan 50 operasi lempar batu.
Penduduk Palestina yang meniggal dunia dalam serangan Israel selama sepekan terakhir di Tepi Barat di antaranya: Tarif Abu Samra (14 tahun) yang berasal dari Qalqilya, Muhammad Nada (23 tahun), Saad Maher Al-Kharraz (43 tahun), Muntasir Bahjat Salameh (33 tahun), Noureddine Tayseer Al-Ardah (32 tahun), Fawzi Hani Mokhalafa (18 tahun), dan Muhammad Fouad Al-Bayed (17 tahun).
Resolusi 3246 Majelis Umum PBB, pada 29 November 1974 mengecam keras seluruh pemerintah yang tidak mengakui hak penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan rakyat di bawah otoritas penjajahan dan pendudukan, khususnya rakyat Afrika dan Palestina. Resolusi ini menegaskan legitimasi perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh kemerdekaan dari otoritas penjajahan dengan segala cara, termasuk berjuang menggunakan senjata.
(T.FJ/S: Palinfo)