Jakarta, NPC – Krisis selama beberapa dekade di Palestina telah menyebabkan situasi kemanusiaan semakin memburuk. Warga Palestina hidup di lingkungan yang semakin sulit, diperparah oleh pandemi virus Corona dan serangan militer Israel di akhir bulan Ramadan tahun ini.
Aktivis Senior untuk Kemanusiaan di Palestina yang juga merupakan Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Nusantara Palestina Center (NPC) Abdillah Onim menyatakan advokasi kepada masyarakat Palestina adalah tugas kemanusiaan yang mulia. Di Gaza, banyak warga Palestina penganut agama di luar Islam. Palestina bukanlah isu agama, tetapi kemanusiaan.
Hal di atas disampaikan Abdillah Onim dalam acara “Damai Bukan Cuma untuk Palestia” yang diselenggarakan oleh Media Indonesia pada Jumat (21/5/2021) malam.
“Isu Palestina adalah isu kemanusiaan global, isu Palestina bukan isu agama,” tegasnya.
Bang Onim, sapaan akrabnya, melanjutkan genjatan senjata bukan berarti Palestina bebas dan merdeka. Karena pada kenyataannya, pada dekade terakhir di Tepi Barat, aktivitas permukiman Israel terus meningkat, warga Palestina dicegah untuk membangun perumahan yang layak dan tidak memiliki akses ke layanan dasar. Di Jalur Gaza, bentrokan juga terus berulang, blokade yang sedang berlangsung telah mengakibatkan situasi semakin sulit.
“Genjatan senjata tidak berarti Palestina bebas dan merdeka,” terangnya.
Pendiri NPC itu mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan dan menanggapi kebutuhan penduduk Palestina yang paling mendesak.
“Yuk kita doakan Palestina, kita dukung,” ajak Abdillah Onim.
Dalam acara yang dipimpin oleh Atikah Ishma Winahyu ini, Bang Onim tidak sendirian menjadi pembicara. Selain Abdillah Onim, Direktur Amnesty Internasional Usman Hamid juga menjelaskan perihal misi perdamaian dan kemanusiaan di Palestina.
Acara ini disiarkan secara live di Instagram @mediaindonesia.
Info program bantuan Kemanusiaan, Kantor pusat NPC Jakarta. Call Center di nomor Hp/Wa: 0811 99 444 96 (NPC).
Aktivitas Sosial Kemanusiaan: www.blog.npc.id/