Kairo, NPC – Mesir mengirim tim peralatan dan kru teknik melalui penyeberangan Rafah pada hari Jumat (4/6/2021). Pengiriman peralatan teknik ini untuk memindahkan puing-puing rumah yang hancur di Gaza, sebagai persiapan untuk memulai proses rekonstruksi di Jalur Gaza.
Media Mesir, terutama surat kabar Al-Ahram, melaporkan bahwa peralatan dan kru teknis Mesir melintasi perbatasan Rafah (Mesir, red), untuk berkontribusi dalam mengangkat puing-puing rumah dan menara yang hancur dan rusak akibat kejadian baru-baru ini.
Al-Ahram menambahkan datangnya peralatan dan kru teknis ini dalam kerangka meringankan warga Gaza dan mempercepat kembalinya kehidupan normal. Selain itu, peralatan teknik ini juga dalam rangka mempersiapkan dasar untuk dimulainya proses rekonstruksi. Hal ini dilakukan mengingat arahan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi untuk segera memperbaiki keadaan dan kondisi kehidupan penduduk di Jalur Gaza.
Rekaman yang disiarkan di televisi pemerintah menunjukkan puluhan buldoser, derek dan truk yang membawa bendera Mesir berbaris di sepanjang perbatasan untuk mulai menyeberang ke Gaza.
Pada 18 Mei, Mesir mengumumkan menyediakan $500 juta untuk rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur parah akibat serangan Israel selama 11 hari terus menerus.
Pada tanggal 13 April, situasi di Palestina meletus karena serangan Israel terhadap kota Yerusalem yang diduduki, dan eskalasi menyebar ke Tepi Barat dan wilayah Arab di dalam Israel, kemudian berubah menjadi konfrontasi militer di Jalur Gaza yang berlangsung selama 11 hari dan berakhir dengan gencatan senjata pukul dua dini hari tanggal 21 Mei lalu.
Agresi Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza mengakibatkan kematian 290 orang termasuk 69 anak-anak, 40 wanita, 17 orang tua dan lebih dari 8900 terluka.
Sumber: https://mubasher.aljazeera.net/