Jakarta, NPC – Sesuai dengan namanya, isu-isu kemanusian dan Palestina menjadi perhatian terbesar Nusantara Palestina Center (NPC). Sebab hal itu, NPC pada hari Sabtu (19/12/2020) pagi, menggelar kajian perdananya tentang Hadis Arba’in Maqdisiyah bersama pakar hadis jebolan Al-Azhar Kairo Mesir, Ustaz Dr. Lukmanul Hakim Al-Azhari, Lc., M.A.
Dalam pembukaan kajiannya tersebut, Ustaz Lukmanul Hakim menyampaikan bahwa kajian tentang 40 hadis seputar Baitul-Maqdis ini akan mendorong antusiasme publik dalam memperjuangkan Baitul-Maqdis yang mana hingga saat ini masih dalam penguasaan otoritas Yahudi Israel.
“Kajian ini mendorong antusiasme kita dalam memperjuangkan Baitul-Maqdis yang mana hingga saat ini masih dalam penguasaan otoritas Yahudi dan Israel,” jelasnya.
Lulusan Doktor Universitas Islam paling ternama di dunia itu, lebih lanjut, menegaskan soal Baitul-Maqdis harus menjadi indentitas umat Muslim yang tak dapat dipisahkan.
Tidaklah mengherankan jika semua Muslim mematuhi kewajiban untuk mempertahankan, melindungi Baitul-Maqdis atau Al-Quds dan kesuciannya, serta berjuang dengan sepenuh jiwa dan tenaga untuk untuk mengusir para penjajahnya. Karena Baitul Maqdis memiliki posisi yang istimewa di hati orang-orang Arab dan Muslim, karena ia adalah kiblat pertama, tanah Isra dan Mi’raj, kota kemuliaan ke tiga, tanah nubuat dan keberkahan, serta tanah ribat dan jihad. Ia juga merupakan tempat lahir para Nabi dan Rasul, serta menjadi titik awal perjuangan dakwah untuk manusia agar menyembah Allah, Swt.
“Baitul-Maqdis merupakan identitas kita sebagai umat Muslim yang tidak dapat dipisahkan,” tegasnya.
Baitul-Maqdis dalam kepercayaan orang-orang Islam, memiliki status agama yang mencolok. Umat Islam dari semua sekte, mazhab, dan orientasi pemikiran setuju akan hal ini, karena ini adalah konsensus seluruh umat dari ujung hingga ke ujung.
Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim yang saat ini berada di Jalur Gaza, saat memberikan kata pengantar dalam mukadimah kajian ini menyatakan bahwa Al-Quds merupakan bagian dari akidah umat Islam yang harus diperjuangkan. Selain itu ada dua alasan kenapa bangsa Indonesia harus selalu mengawal Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya, lanjut Abdillah, karena alasan kemanusiaan dan amanat konstitusi UUD 1945 tentang penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
“Al-Quds merupakan bagian dari akidah umat Islam yang harus diperjuangkan. Selain itu ada dua alasan kenapa kita harus membersamai Palestina untuk merebut kembali kemerdekaannya, yakni alasan kemanusiaan dan amanat konstitusi UUD 1945 tentang penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” jelas Abdillah Onim.
Sementara itu Ustaz Ahmad Musyafa, Lc., M.Pd.I., Direktur International Aqsa Institute, juga menggarisbawahi soal penting syiar dan kajian-kajian seputar Palestina. Hal ini menurutnya merupakan syiar penjelasan tentang agungnya Baitul-Maqdis di hati umat Muslim dan isu penjajahan terhadap Palestina harus terus disebarluaskan di tengah-tengah masyarakat.
“Permasalahan Palestina merupakan masalah yang utama bagi kita, dan harus terus kita sebarluaskan di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Sejak 2007, Gaza terkepung dan berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan ekonomi dan merampas banyak komoditas penting dari penduduknya, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
Situasi kemanusiaan di sana semakin memburuk dari hari ke hari. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) menyatakan tahun lalu ada sekitar 620.000 warga Gaza yang hidup dalam kemiskinan parah, yang berarti mereka yang tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka dan yang harus bertahan hidup dengan $ 1,60 per hari dan hampir 390.000 dalam kemiskinan absolut.
Hingga saat ini, NPC terus memainkan peran pentingnya dalam mengadvokasi masalah-masalah kemanusiaan di Palestina. LSM lokal Palestina membangun jaringan dan berbagi informasi dengan NPC untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan yang ada.
Sementara itu, NPC juga membangun jaringan dengan LSM Indonesia lainnya dan secara tidak langsung membawa konsekuensi bagi pemerintah untuk menetapkan masalah kemanusiaan di Palestina dan membawanya ke tingkat internasional.
NPC terus berkomitmen memberikan kemanfaatan pada misi-misi kemanusiaan dan perdamaian dunia sebagai perwujudan dari amanat Pembukaan Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 alinea ke-4, yakni mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
______
Info program bantuan Kemanusiaan, Kantor pusat NPC Jakarta. Call Center: 021-8778 8187. Hp/Wa: 0811 99 444 96(NPC).
Aktivitas Sosial Kemanusiaan: www.blog.npc.id/