Ramallah, SPNA – Hasil voting menunjukkan bahwa 2/3 warga Palestina mendukung Pemerintah melawan Deal of Century yang digagas Donald Trump.
Dilansir The Independent (16/02), Lembaga Riset Politik dan Kristen Palestina melaporkan bahwa pihaknya telah mewawancarai 1270 orang di 127 lokasi di Palestina.
Dari jumlah tersebut, 84% mendukung Palestina agar menarik pengakuan terhadap kedaulatan Israel.
88% mendukung demonstrasi massal menolak Deal of Century, 77% mendukung penghentian kerjasama di bidang militer, 69% mendukung penghentian perjanjian Oslo.
Aksi Demo meletus di Palestina Sejak Trump mendeklarasikan Deal of Century akhir Januari lalu dimana. Gerakan Fatah juga menggelar aksi masal yang dihadiri ribuan warga Palestina di kota Ramallah.
Di saat yang sama Presiden Mahmoud Abbas menyatakan penolakan keras terhadap Deal of Century. Keputusan Abbas didukung negara-negara Arab dan Afrika.
Deal of Century yang digagas Donald Trump untuk perdamaian di Timur Tengah menetapkan Yerusalem ibukota bersatu bagi Israel.
Berdasarkan rencana Trump, ibukota Palestina akan dipindahkan di lingkungan Arab di sisi timur tembok apartheid Al-Quds. Lokasi tersebut terpisah dari seluruh wilayah Al-Quds lainnya. Wilayah tersebut mencakup Kafr Aqab, Abu Dis dan Shuafat. Palestina dapat menamai wilayah tersebut dengan “Al-Quds” menggunakan istilah
Sementara untuk situs suci di Al-Quds akan tetap berada dibawah kuasa Israel, termasuk Masjid Al-Aqsa.
Hal ini ditentang oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menegaskan bahwa “Yerusalem tidak dijual. Kesepakatan konspirasi AS tidak akan berlaku di Palestina karena hanya melayani kepentingan Israel,” tegasnya.
Indonesia dan Tunisia telah mengajukan Rancangan Resolusi menolak Deal of Century ke DK PBB. Berdasarkan RUU tersebut, Pemerintahan Donald Trump dinilai telah melanggar hukum internasional serta keputusan PBB.
Sekjen PBB, Antonoio Guterres juga menegaskan dukungannya terhadap solusi dua negara dan keputusan DK PBB dalam menyelesaikan krisis di Palestina, serta menolak Deal of Century yang digagas Donald Trump.
Sikap yang sama disampaikan oleh Uni Eropa. Penanggung Jawab Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borell menilai bahwa Deal of Century bertentangan dengan hukum internaisonal yang telah disepakati bersama.
(T.RS/S:Theindependentarabia)