Jalur Gaza, NPC – Ratusan santri Daarut Tauhiid Peduli di Palestina memperingati peristiwa Isra Mi’raj yang digelar oleh Departemen Sosial Pendidikan Daarut tauhiid di Jalur Gaza pada Minggu (07/04/2019) kemarin. Lebih dari 200 santri Baitul Quran DT Peduli dari Jalabiya Gaza Utara dan Deir Balah Gaza Tengah mengikuti acara peringatan ini.
Wakil Ketua Baitul Quran DT Peduli di Jalur Gaza, Syeikh Dr. Mahmoud Manoun, menyatakan seminar peringatan Isra Mi’raj ini bertujuan untuk mengenang kembali perjalanan suci Nabi Muhammad SAW di malam Isra dan Mi’raj yang merupakan salah satu peristiwa sejarah paling penting dalam Islam yang mesti diketahui oleh umat.
“Seminar ini bertujuan untuk mengenang kembali perjalanan suci baginda Nabi Muhammad SAW di malam Isra dan Mi’raj yang merupakan salah satu peristiwa sejarah paling penting dalam Islam. Semua umat Islam harus mengetahui rekam sejarah peristiwa ini,” terang Syeikh Dr. Mahmoud Manoun di Jalur Gaza.
Selain untuk mengenang perjalanan suci Nabi, lanjutnya, seminar Isra Mi’raj ini juga bertujuan membantu menambah wawasan para santri. Menurutnya para santri dibekali wawasan mengenai mukjizat Isra dan Mi’raj seperti yang dijelaskan dalam Quran dan Hadis dimana Allah menurunkan perintah salat yan merupakan rukun paling penting dalam islam di malam yang mulia.
“Seminar Isra Mi’raj ini juga bertujuan membantu menambah wawasan para santri. Para santri dibekali wawasan mengenai mukjizat Isra dan Mi’raj seperti yang dijelaskan dalam Quran dan Hadis dimana Allah menurunkan perintah salat yang merupakan rukun paling penting dalam islam di malam yang mulia,” katanya.
Sementara itu, salah satu pembina baitul Quran, Syeikh Yasin al Khaswan, dalam pidatonya menjelaskan bahwa peringatan Isra dan Mi’raj adalah ibadah untuk menghidupkan sunah Rasulullah SAW serta menbangkitkan kesadaran umat tentang kedudukan masjid al Aqsha dan kota suci al Quds. Dan bagi rakyat Palestina memperingati peristiwa mulia ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan sejarah muslim Palestina
“Peringatan Isra dan Mi’raj adalah ibadah untuk menghidupkan sunah Rasulullah SAW serta memberikan pesan nyata bahwa Masjid al-Aqsa adalah situs suci bagi umat Islam. Bagi rakyat Palestina memperingati peristiwa mulia ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan sejarah muslim Palestina,” jelas Syeikh Yasin.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Daarut Tauhiid serta rakyat Indonesia yang selalu memberikan dukungan kepada Palestina.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada muslimin di Indonesia khususnya kepada pihak Yayasan DT Peduli dan juga kepada Bapak Abdillah Onim Aktivis Kemanusiaan Indonesia di Palestina atas kontribusinya dalam membantu Paletstina,” tambah Syeihk Yasin.
Seminar ini diakhiri dengan pembacaaan ayat suci al Quran serta pembagian manisan kepada santri dan keluarga mereka yang ikut berpartisipasi.
Daarut Tauhid Peduli adalah salah satu Lembaga Indonesia yang beroperasi di Jalur Gaza. Sejak didirikan, Daarut Tauhid sudah menyelenggarakan sejumlah program sosial dan pendidikan, seperti mendirikan rumah Tahfiz Baitul Quran dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Baitul Qur’an sendiri memiliki 7 kelas yang tersebar di Deir Balah Gaza Tengah dan Jabaliya Gaza Utara, dimana 150 siswa menghafal Al-Qur’an di rumah Tahfiz tersebut. Baitul Qur’an juga menyelenggarakan sejumlah program kegiatan sosial dan pendidikan, seperti penyaluran bantuan kemanusiaan kepada siswa dan keluarga mereka.
Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun. Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar pada tahun 2009, 2012 dan 2014 yang melumpuhkan seluruh sektor kehidupan di Gaza.
Situasi ini diperparah setelah Pemerintah AS bulan lalu menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza. Di tengah situasi Gaza yang meresahkan ini, Indonesia hadir memberikan bantuan dan sokongan baik bersifat moril atau materil. Bagi rakyat Gaza, Indonesia adalah harapan baru dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di Palestina.