Gaza, NPC – Komite Penyelamatan Darurat Medis Indonesia (MER-C) mengutuk keras serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, Palestina. Serangan tersebut menyebabkan salah satu anggota tim MER-C tewas dan merusak rumah sakit Indonesia pada Sabtu (7/10/2023).
Lembaga kemanusiaan dan medis yang berfungsi sebagai lembaga swadaya masyarakat, mengajak Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah dan meminta kepada PBB dan Dewan Keamanan untuk mengadakan sidang darurat guna menanggapi tindakan brutal Israel yang dilaporkan telah menewaskan hampir 200 warga Palestina.
Pernyataan resmi dari Kepala MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengecam keras serangan udara Israel yang menghantam rumah sakit di Gaza. Salah satu staf lokal MER-C di Gaza, Abu Romzi, juga menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.
Israel melancarkan serangan udara di Gaza sebagai respons atas serangan mendadak Hamas sehari sebelumnya. Serangan ini telah menyebabkan kematian sedikitnya 198 warga Palestina dan melukai lebih dari 1.600 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan wilayah tersebut yang dikutip oleh kantor berita Palestina WAFA dan kantor berita Turki Anadolu.
MER-C menekankan pentingnya dukungan internasional dan mendesak agar Pemerintah Indonesia meminta akses distribusi bantuan ke daerah-daerah yang terdampak. Mereka juga meminta dibukanya akses perbatasan Gaza untuk memastikan bantuan internasional dapat cepat mencapai Jalur Gaza.
Pihak MER-C menyayangkan serangan yang menghantam Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Seorang saksi, Farid, menggambarkan ledakan keras yang berasal dari roket yang ditembakkan oleh jet tempur Israel. Roket ini menghantam area sekitar dr. Joserizal Jurnalis Residence dan menghancurkan kendaraan operasional MER-C yang terparkir di depan rumah.
Abu Romzi yang sedang berdekatan dengan ambulans menjadi salah satu korban serangan dan dilarikan ke RS Indonesia. Selain itu, laporan juga menyebutkan kerusakan pada kediaman dr. Joserizal Jurnalis yang digunakan oleh para relawan yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia.
Laporan media melaporkan bahwa serangan Israel di Gaza merupakan tindakan pembalasan atas Operasi Banjir Al Aqsa yang dilakukan oleh pasukan Hamas terhadap Israel sehari sebelumnya. Reuters juga mengabarkan bahwa setidaknya 100 warga Israel tewas akibat serangan tersebut.
Selain menyerang kawasan pemukiman, pesawat tempur Israel juga melakukan serangan udara terhadap personel medis di Gaza, termasuk ambulans di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis dan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Gaza utara. Situasi ini semakin memperumit kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.