Ramallah, NPC – Otoritas pendudukan Israel, pada Kamis (25/08/2022), telah menempatkan puluhan keluarga Yahudi Ukraina, yang melarikan diri dari perang, di permukiman ilegal di Tepi Barat Palestina, selama enam bulan terakhir.
Surat kabar Israel, Israel Hayoum, mengutip kepala dewan permukiman Gush Etzion di selatan Tepi Barat, Shlomo Naaman, yang mengatakan bahwa lebih dari 50 keluarga Yahudi Ukraina telah menetap di pemukiman Gush Etzion.
“Kami mendirikan pusat penerimaan di permukiman, menyewa lusinan apartemen, dan menerima orang (Yahudi) langsung dari bandara,” kata Shlomo Naaman.
Menurut data dari otoritas pendudukan Israel, di Ukraina terdapat sekitar 43.300 orang yang mengidentifikasi diri sebagai orang Yahudi. Sementara itu, berdasarkan studi demografis yang dilakukan pada tahun 2020 oleh Yahudi Eropa, terdapat sekitar 200.000 orang memenuhi syarat untuk berimigrasi ke “Israel” di bawah “Undang-undang Kembali” orang Yahudi.
“Undang-undang Kembali” Zionis Israel yang rasis secara otomatis memberikan kewarganegaraan Israel kepada orang-orang Yahudi dari seluruh dunia, yang datang untuk menetap di Palestina yang diduduki. Sementara itu, penduduk Palestina terus menghadapi perampasan tanah, penghancuran rumah, dan bangunan mereka sendiri yang dibangun di atas tanah sendiri.
Data Kementerian Imigrasi dan Integrasi Israel dan Badan Yahudi menunjukkan bahwa sebanyak lebih dari 3.340.000 imigran Yahudi dari seluruh dunia berimigrasi ke Israel sejak negara itu berdiri di tanah Palestina pada tahun 1948 hingga saat ini.
Badan Yahudi memiliki kantor dan misi di seluruh dunia yang mencakup komunitas Yahudi. Badan ini memainkan peran paling penting dalam mendorong imigrasi dan asimilasi imigran Yahudi ke Palestina, yang menguatkan pondasi negara pendudukan Israel di tanah Palestina ketika didirikan.
Sedangkan Kementerian Imigrasi dan Integrasi Israel memberikan bantuan kepada imigran Yahudi, menetapkan kebijakan, mengalokasikan bantuan anggaran kepada imigran, dan menyediakan layanan khusus di bidang perumahan, pekerjaan, dan budaya.
Kementerian membantu imigran dari tahap persiapan awal, sebelum tiba di Israel, di tahap imigrasi dan integrasi ke semua aspek masyarakat Israel, dan menjalankan program untuk mendukung usaha imigran dan studi bahasa Ibrani.
Otoritas pendudukan Israel menggunakan banyak cara, kampanye, dan iming-iming (yang kebanyakannya merupakan iming-iming ekonomi), untuk mendorong orang-orang Yahudi di berbagai negara di dunia untuk menetap di wilayah Palestina yang diduduki, untuk mengubah realitas demografis di tanah Palestina, dan sebagai upaya Yahudisasi Palestina.
Data dari gerakan hak asasi manusia Israel, Peace Now, menunjukkan bahwa terdapat sekitar 700.000 pemukim Yahudi, yang tersebar di sebanyak 145 permukiman besar, dan 140 pos permukiman terdepan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mayoritas lembaga internasional menganggap permukiman yang didirikan otoritas pendudukan Israel di tanah Palestina di Tepi Barat sebagai ilegal dan tidak sesuai dengan perjanjian internasional.
(T.FJ/S: Palinfo)