Gaza, SPNA – Komando Divisi Tempur Gaza Tentara Israel, pada Selasa (24/08/2021), memutuskan untuk meningkatkan lebih banyak tambahan pasukan ke kawasan perbatasan Jalur Gaza untuk mengantisipasi memburuknya situasi keamanan.
Saluran 7 Israel melaporkan bahwa keputusan tersebut dikeluarkan untuk memperkuat kawasan di sekitar perbatasan Jalur Gaza dengan unit khusus dan perlengkapan kendaraan lapis baja, di tambah unit penembak jitu.
Juru bicara tentara pendudukan, sebagaimana dilansir dari Palinfo, menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel akan bertindak tegas terhadap upaya atau aksi terorisme di sekitar pagar pembatas.
Eskalasi di Jalur Gaza baru-baru ini meningkat akibat pengetatan blokade pendudukan Israel, terutama setelah agresi terakhir pada Mei lalu.
Pada Sabtu malam dan Senin malam sebelumnya, pasukan pendudukan Israel meluncurkan serangkaian serangan bom ke Jalur Gaza menggunakan sejumlah pesawat tempur. Meskipun tidak adanya laporan korban jiwa, tindakan Israel ini membuat penduduk ketakutan.
Pada Sabtu (21/08/2021), ribuan penduduk Palestina berpartisipasi dalam festival “Perlawanan Saif Al-Quds Tidak Akan Berhenti” di sebelah timur Gaza, pada peringatan 52 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsha.
Pembakaran Masjid Al-Aqsha terjadi pada tanggal 21 Agustus 1969, yang dilakukan seorang Zionis Australia bernama Michael Dennis Rohn. Saat itu, api menghanguskan seluruh isi sayap timur Masjid Qibli yang terletak di sisi selatan kompleks masjid, termasuk mimbar bersejarah, Mimbar Salahuddin.
Pasukan pendudukan Israel melakukan serangan dengan menargetkan para demonstran, yang mengakibatkan setidaknya 41 penduduk sipil terluka, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza.
Pasukan pendudukan Israel juga mengumumkan bahwa salah satu tentaranya terluka akibat tembakan di kawasan perbatasan timur Gaza.
(T.FJ/S: Palinfo)