Gaza, NPC – Juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani, pada Kamis (10/11/2023), mengumumkan bahwa Israel telah melarang masuknya Komisaris Hak Asasi Manusia, Volker Turk, untuk mengunjungi wilayah Palestina.
“Sayangnya, Komisaris Tinggi PBB tidak diizinkan mengunjungi Israel dan wilayah Palestina, meskipun ia telah meminta izin kepada pihak berwenang (Israel),” kata Ravina Shamdasani.
Pada hari Senin, Komisaris Tinggi HAM PBB memulai perjalanan lima hari di Timur Tengah akibat ketegangan yang terjadi di Jalur Gaza. Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB meminta akses ke wilayah Palestina dan Jalur Gaza untuk melihat realitas dan kondisi pada saat ini.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB menyebutkan bahwa Israel melakukan banyak kejahatan perang yang bermacam-macam di Jalur Gaza. Namun, hanya pengadilan internasional yang berkompeten yang dapat menentukan apakah tindakan Israel merupakan genosida.
Sekretaris Jenderal PBB menyerukan gencatan senjata untuk dilakukan secepatnya antara Israel dan Hamas. PBB memperingatkan bahwa Jalur Gaza akan berubah menjadi “kuburan massal bagi anak-anak”.
Hingga pada hari ke-36 perang di Jalur Gaza, Israel masih terus melakukan pemboman intensif di beberapa lokasi di Jalur Gaza. Militer pendudukan Israel menyerang dan menargetkan apa saja, khususnya rumah sakit, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka pada penduduk sipil. Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa tentara Israel telah menjatuhkan sekitar 32.000 ton bahan peledak atau sekitar lebih 13.000 bom sejak 7 Oktober lalu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Sabtu (11/11/2023), sebanyak lebih 11.100 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya lebih 8.000 adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, lebih 27.500 orang mengalami luka-luka dan ribuan lainnya masih hilang di dalam reruntuhan akibat serangan bom Israel.
(T.FJ/S: RT Arabic)