Gaza, NPC – Pada Senin (9/10), Israel mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza yang sudah terkepung, meliputi larangan makanan dan air. Blokade ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel, yang merupakan serangan terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel, menyampaikan bahwa pemerintah akan memutus aliran listrik dan menghentikan pasokan makanan dan bahan bakar sebagai bagian dari pengepungan total di Gaza.
Gaza adalah tempat tinggal bagi 2,3 juta penduduk dan merupakan salah satu daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi.
Blokade Israel terhadap Jalur Gaza telah berlangsung sejak Juni 2007. Israel mengendalikan wilayah udara dan perairan teritorial Gaza, serta dua dari tiga titik perlintasan perbatasan. Sementara titik perlintasan ketiga berada di bawah kendali Mesir.
Yoav Gallant menegaskan, “Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas – semuanya dihentikan,” seperti yang ia sampaikan dalam pernyataan video.
Daniel Hagari, Kepala Juru Bicara Militer Israel, menjelaskan kepada wartawan pada hari Senin bahwa Israel telah berhasil mengamankan komunitas-komunitas setelah serangan massal yang dilakukan oleh pejuang Hamas ke wilayahnya pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Hagari melaporkan adanya beberapa insiden pada pagi hari Senin, namun tidak terdapat pertempuran yang terjadi pada hari sebelumnya.
Tank dan drone milik Israel berjaga di sekitar pagar untuk mencegah kemungkinan infiltrasi lebih lanjut. Ia menambahkan bahwa dari 24 komunitas perbatasan, 15 di antaranya telah dievakuasi, sementara sisanya diperkirakan akan dievakuasi dalam 24 jam mendatang.
Abdel-Latif al-Qanoua, Juru Bicara Hamas, memberitahukan kepada Associated Press bahwa para pejuang dari kelompok tersebut terus bertempur di luar wilayah Gaza. Hamas juga berhasil menangkap lebih banyak warga Israel pada pagi hari Senin. Al-Qanoua menegaskan bahwa tujuan Hamas adalah membebaskan seluruh tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Sumber: Al Jazeera