Tel Aviv, NPC – Perdana Menteri Otoritas Pendudukan Israel, Naftali Bennett, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Selasa (11/01/2022), mengatakan bahwa dirinya tidak berencana untuk membuat kemajuan politik apa pun dengan Otoritas Palestina pada tahap sejauh ini.
Bennett menyebutkan bahwa pertemuan para menteri di kabinet pemerintahannya dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, hanyalah demi kepentingan Israel dan bertujuan untuk menjaga stabilitas di Tepi Barat.
Bennett menekankan sebuah pernyataan di hadapan Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan Knesset bahwa kepentingan Israel terletak pada pencegahan eskalasi baru dengan Hamas di Jalur Gaza. Namun, ia menyebutkan bahwa situasi di lapangan dan kondisi tentara pendudukan Israel dapat memungkinkan dirinya terpaksa berperang menggunakan kekuatan militer, baik di Jalur Gaza maupun di Lebanon.
Bennett menekankan bahwa pemerintahnya tidak akan menjadi ikut menjadi bagian dari ikatan perjanjian nuklir yang akan ditandatangani antara Iran dan kekuatan Barat di Wina.
Bennett menyebut pemerintahannya tidak akan berkomitmen dalam ikatan nuklir tersebut dan pemerintahannya akan melakukan kebijakan yang dianggap tepat menurut dirinya.
Menurut Bennett, strateginya dalam menghadapi Iran, harus didasarkan pada menyerang kendali pusat di Teheran, sambil terus melakukan kegiatan perlawanan menghadapi sekutu Iran di kawasan, yang didukung dengan uang dan senjata, sebagaimana yang dituduhnya.
(T.FJ/S: Palinfo)